Polusi udara selain bisa dengan merangsang timbulnya penyakit saluran pernafasan, juga bisa sebagai faktor pencetus sejumlah penyakit seperti penyakit bronchitis kronis.
Ketua Komisi Ilmiah Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Depkes RI Soewarta Kosen menjelaskan, polusi udara ditimbulkan oleh banyak sumber, seperti asap rokok, pabrik industri, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, dan kebakaran hutan.
”Di Indonesia, khususnya kota-kota besar termasuk Jakarta, asap kendaraan bermotor mempunyai andil sangat besar pada polusi udara,” ujar Soewarta Kosen di Jakarta, kemarin.
Menurut Soewarta, polusi udara memiliki pengaruh kuat, mulai dari iritasi pada pencaindera, hambatan fungsi-fungsi fisik vital, dan perubahan yang mungkin dapat menimbulkan penyakit menahun atau pemendekan umur (serious level), hingga menimbulkan penyakit akut atau kematian pada golongan populasi yang peka (emergency level).
Data Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapelda) DKI Jakarta pada 2006 menunjukkan, konstribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara terbesar, mencapai 60-70%. Sedangkan industri hanya berkisar 10-15%, disusul rumah tangga, pembakaran sampah, kebakaran hutan atau lading, dan lain-lainnya.
“Kasihan kan, padahal banyak dari mereka (para penderita) yang bukan perokok, namun harus mengalaminya gara-gara udara kotor akibat polusi,” ujarnya.
Walaupun merokok asap rokok menempati urutan tertinggi sebagai penyebab penyakit pernafasan menahun, namun menurut Soewarta, sulfur oksida, asam sulfur, partikulat dan nitrogen dioksida yang dihasilkan asap kendaraan, telah ditelilti sebagai penyebab dan pencetus asthma brochiale, bronchitis menahun, dan emphysema paru.
Paru-paru memang menjadi organ tubuh pertama yang langsung terkena dampak udara kotor. Namun, zat yang terhirup oleh paru-paru akan terus mengalir ke seluruh organ tubuh lainnya, melalui pembuluh darah.
Penyakit tersebut antara lain kanker lambung, iritasi mata, dan iritasi kulit. Penyakit gagal jantung (cor pulmonale) kronik, juga diyakini disebabkan oleh pulusi udara. Fakta ini didapat setelah dilakukan penelitian pada sebuah daerah industri di Republik Ceko dan India bagian utara, yang penduduknya tinggal di rumah-rumah tanah liat tanpa jendela dan menggunakan kayu api untuk pemanas rumah.
Penyakit jantung juga ditemukan dua kali lebih besar morbiditasnya di daerah dengan polusi udara tinggi. Karbonmonoksida ternyata dapat menyebabkan bahaya pada jantung, apalagi jika sebelumnya telah menunjukkan beberapa tanda penyakit jantung ischemik. (izn)
Lampe Berger And Estebel
MENU
- Lampe Berger (30)
- Others (23)
- Estebel (21)
- Testimonies (9)
- Photos Activity (2)
Senin, 05 Mei 2008
Polusi Udara Juga Bisa Memicu Bronchitis Kronis
Posted by Admin at 02.46 Labels: Lampe Berger
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
This article about effect of air pollution toward health is very referential. To add, As I know from a book entitled "Avoid Addiction to Medicine" that especially bronchitis can also be caused by inflamation of bronchus duct, then the duct gets pleghmed and it makes pressure increasing, so the ability of lungs in compressing oxygen within blood becomes less or decreased.
Pennasia Normalization is the way of healing for normalizing the process of reaction happening in body optimally. For further, you can learn this healing way and visit us at www.SembuhAlami.com.
Posting Komentar